.

.

selamat datang dtg di palermo best blogger jgn lupa komen dan ikuti yaa

Baca Juga neh...!!!

Senin, 09 Januari 2012

10 Sepatu BolaTerbaik 2012

1.Nike Total 90 Laser IV



2.Adidas f50 Adizero Micoach

Adidas F50 Adizero MiCoach FG Red Yellow White
 Adidas Adizero f50 Micoach dirancang dangan teknologi adizero yang digunakan sangat ringas sekali, sepatu ini sudah men sponsori bintang barcelona yang menjadi pemain terbaik dunia yaitu Leonel Messi dan masih banyak lagi bintang - bintang lainnya , sepatu ini dirilis pada akhir tahun 2011 dan mulai populer di tahun 2012 dengan sangat populer




3.Adidas Adipower Predator

Adidas adipower Predator TRX FG Blue Electricity
Adidas Predator aslinya merevolusi desain sepatu sepak bola dengan bola-nya meliuk peningkatan kemampuan. Sejak diluncurkan pada tahun 1994, sepatu terus tumbuh dalam popularitas, Me modifikasi dr Adidas adipower Predator  dengan Adidas yang disponsori pemain seperti Xavi Hernandes  David Beckham, Lionel Messi, Luis Nani,Van Persie dan Steven Gerrard ,Edin Dzeko dan semua memakainya. Adidas Power Predator , dirilis pada tahun 2011, sangat populer

4.Nike CTR360 Maestri Control
2011 Nike CTR360 Maestri II Elite FG Cleats white and blue
Nike CTR360 Maestri, dikenakan oleh Cesc Fabregas dan Bintang Manchester City Micah Richards, fitur berbagai inovasi teknologi dari kulit kangaroo yang dinamakan Kanga-liteyang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan, kontrol bola dan perlindungan kaki. Nike juga dimasukkan Kanga-Lite kulit sintetis ke dalam sepatu. Ini bahan ringan namun tahan lama yang mereplikasi kulit kangguru yang digunakan dalam cleat lainnya.

5.Nike Mercurial Explosive Speed




Sepatu Nike Mercurial, dikenakan oleh Cristiano Ronaldo, yang ringan dan dirancang untuk pemain cepat. Nike menggabungkan teknologi Flywire sendiri ke dalam desain, proses konstruksi yang menggunakan tarik tinggi, benang ringan untuk mendukung tubuh sepatu. Nike Mercurial Vapor V memenangkan 2009 "Soccer Boot Popular of the Year" penghargaan yang diselenggarakan oleh Footy-Boots.com







6.Umbro Geometra

Umbro Geometra adalah sepatu keluaran Umbro Terbauru yang dirancang dengan teknologi tinggi , Umbro Geometra Mensponsori bintang yangs saat ini sedang bersinar bersama Newcastle United,Jonas Guiterrez dan Kiper Timnas Inggris dan Kiper Manchester City FC ,Joe Hart , sepatu yang keluar di tahun 2011 dan sudah ada di pasaran dengan penjualan yang laku dan sangat populer




7.Puma V1.11


Puma V1.11 salah satu fitur menonjol dari desain 2011.dan Sementara bangunan atas tampilan
v1.10 sangat populer, v1.11 memiliki penutup Velcro-dikencangkan renda yang unik dan apa yang saya temukan menjadi pegangan tekstur yang sangat visual menarik. Kombinasikan ini dengan neon boot hijau / tengah malam biru dan putih colorway dan Anda punya tampilan canggih yang pasti akan memiliki pemain lain akan mengajukan pertanyaan kuno "Apa itu bot?" Tentu saja, bahaya mengenakan boot yang mencolok sebagai PUMA v1.11 adalah bahwa adalah bahwa jika Anda tidak memiliki keterampilan agar cocok dengan tampilan mencolok


8.Umbro Speciali  
The Speciali telah menjadi unggulan sepatu sepak bola Umbro itu. Titik tengah dari sepatu fitur desain A-frame konstruksi yang membantu untuk mendukung bagian tengah kaki, membantu untuk meminimalkan cedera.The Speciali dikenakan oleh bek Inggris John Terry.




9.Puma King


Tidak ada model sepatu sepak bola memiliki warisan lebih besar dari Puma King. Pertama kali dirilis pada tahun 1968, Raja Puma telah dipakai oleh orang-orang seperti Eusebio, Pele dan Maradona. XL Puma, model 2010, mempertahankan nuansa klasik pendahulunya sementara menjaga dengan modern sepak bola sepatu perkembangan. Itu terpilih "Panel Sepakbola Boot of the Year" oleh para profesional industri di Footy-Boots.com pada tahun 2009.



 10.Nike Tiempo Legend
 
Nike Tiempo dikembangkan dengan spesifikasi legenda sepakbola Ronaldinhodan bintang El Barca , Gerard Pique. Dengan tehnik Masterfull Touch dari Nike ,Sementara penekanan boot adalah pada bola, sentuhan kontrol dan merasa, Tiempo ini dikenal sebagai sebuah sepatu sepak bola sangat nyaman

Jumat, 04 November 2011

10 Gol Terindah EVER...!!!!

10. Gemmill: Skotlandia v Belanda, Piala Dunia 1978

Harus diakui gol ini amat indah. Skotlandia telah kalah oleh Peru dan imbang dengan Iran, jadi satu - satunya jalan bagi mereka untuk lolos ke babak selanjutnya adalah dengan menaklukan Belanda, salah satu favorit juara, dengan 3 gol atau lebih. Hasilnya, mereka tampil penuh semangat dan menghasilkan salah satu gol terbaik dalam turnamen ini. Archie Gemmill mengambil bola lepas di sisi kanan pertahanan Belanda, melewati Jansen, melompati tackle dari Krol, melewati bola dari kedua kaki Poortvliet dan melambungkan bola di atas penjaga gawang Belanda, Jongbloed.
9 . Baggio: Italia v Cekoslovakia, Piala Dunia 1990


Sebuah gol hasil kerjasama tim yang sangat indah didahului oleh solo run Baggio setelah ia menerima bola dari lapangan tengah. Finishing yang ia lakukan juga amat spesial

8. Pele: Brasil vs Swedia, Piala Dunia 1958

Inilah salah satu gol terindah yang dibuat oleh Pele di piala dunia. Menerima bola dengan dadanya, lalu berbalik dan melakukan tendangan voli kencang. Suatu skill mengontrol bola yang sangat mumpuni, dan itu semua dilakukan ketika umurnya masih 17 tahun

7. Borgetti: Meksiko vs Italia, Piala Dunia 2002


Dengan 14 passing antara pemain - pemain Meksiko dan membutuhkan waktu 90 detik tanpa disentuh satupun pemain Italia, Umpan lambung Blanco disambut Borgetti, yang menyundul bola dengan membelakangi penjaga gawang Buffon.

6. Maradona: Argentina vs Belgia, Piala Dunia 1986

Siapa bilang aksi Maradona ketika melawan Inggris hanya sebuah kebetulan? Untuk membuktikannya, Maradona melakukan hal yang mirip pada pertandingan berikutnya. Empat orang pemain terkecoh satu persatu olehnya sebelum ia menceploskan bola ke gawang Pfaff.

5. Carlos Alberto: Brasil vs Italia, Piala Dunia 1970


Mungkin gol ini adalah salah satu gol terbaik yg lahir dari kerja sebuah tim dan paling diingat. Carlos Alberto melengkapi penampilan indah Brasil dengan sebuah gol pada pertandingan ini. Lima pemain depan Brasil, termasuk Pele dan Jairzinho, membuat penonton terpukau dengan skill yang mereka peragakan, tetapi Carlos Alberto menunjukkan bahwa Brasil pun punya kekuatan. Pele memberi passing ke sebelah kanannya, dan Carlos Alberto, tanpa mengurangi kecepatan larinya, menendang bola tersebut ke gawang Enrico Albertosi yang hanya bisa terpaku menatap bola tersebut melaju kencang ke gawangnya

4. . Dennis Bergkamp: Belanda vs Argentina, Piala Dunia 1998


Dennis Bergkamp berhasil membawa Belanda melaju ke semifinal berkat gol ini. Dengan hanya menyisakan waktu pertandingan 5 menit dan kelihatannya akan menuju perpanjangan waktu, dengan 1 gerakan dia mengontrol bola operan dari de Boer sejauh 49 meter dan melakukan tendangan voli ke gawang Argentina untuk memastikan tempat bagi Belanda di semifinal.

3. Michael Owen: Inggris vs Argentina, Piala Dunia 1998

Michael Owen, masih berusia 18 tahun, mencetak gol yang sangat indah untuk pemain seumur dia. Owen dijaga ketat oleh pemain - pemain Argentina sepanjang pertandingan, sehingga penonton berseru terkejut ketika dia bisa menerima bola dari David Beckham. Dia mengambil bola, menganalisa posisi pemain belakang Argentina, lalu mulai mendribel bola. Dribel dari sisi kanan tersebut menghasilkan salah satu gol terindah bagi Inggris. Sayangnya, gol tersebut tidak berhasil membawa Inggris melaju ke babak berikutnya. Dalam pertandingan ini pula, terjadi noda kedua terbesar penyelenggaraan Piala Dunia, peristiwa diusirnya David Beckham karena pelanggaran bodoh.


2. Saeed El Oweiran: Arab Saudi vs Belgia, Piala Dunia 1994

Saeed El Oweiran mengangkat derajat sepakbola Arab Saudi dengan salah satu gol terindah sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia. Hanya 5 menit setelah dimulainya pertandingan ini, seperti Maradona di PD 1986, dia menaklukan 4 pemain Belgia sebelum menceploskan bola melewati penjaga gawang Belgia, Michel Preud'homme.

1. Maradona: Argentina vs Inggris, Piala Dunia 1986

Dipilih menjadi gol terbaik abad ini, gol ini muncul 4 menit setelah Maradona mencetak gol paling kontroversial, yaitu "Gol Tangan Tuhan", gol yang dilakukan dengan tangan. Maradona berlari dari daerahnya sendiri, melewati 5 pemain Inggris sebelum mencetak gol setelah mengecoh Peter Shilton.

10 pemian tergendut di Dunia

10. John Hartson

Berat badan Hartson membuat karirnya di sepakbola bak yoyo. Menjadi striker yang menakutkan saat membela West Ham United, performa Hartson mulai memudar seiring dengan berat badannya yang bertambah. Striker kelahiran Wales ini juga sempat dikritik pelatih timnas, Bobby Gould, karena berat badannya itu.


9. Tomas Brolin

Brolin merupakan pahlawan AC Parma era 1990-1995. Setelah menjadi ikon Parma, Brolin memutuskan hengkang ke Leeds United. Namun, fans Leeds sempat menolak kedatangan pria Swedia ini karena berat badannya. Berat badan itu pula yang membuat Brolin gagal tampil apik di Crystal Palace.


8. Andy Reid

Gelandang Sunderland ini dikenal mempunyai tendangan kaki kiri yang mematikan. Gelandang Irlandia berusia 26 tahun ini masih menjadi andalan bagi Sunderland untuk bangkit di Liga Inggris musim ini. Mantan bintang Tottenham Hotspur ini juga mampu masuk ke timnas Irlandia. Kini tugas berat Reid tidak hanya mengembalikan berat ideal tubuhnya. Tapi, juga mengangkat performa The Mackems.


7. Neil Ruddock

Mantan bintang Liverpool ini memang dianggap gagal menjalankan program dietnya. Setelah berjaya dengan The Reds pada 1992-1998, bobot badan membuat performa pria 40 tahun ini melorot prestasinya. Sempat dua musim di West Ham United, Swindon menjadi klub terakhir Ruddock sebelum akhirnya gantung sepatu.


6. Neville Southall

Pria Wales ini dikenal sebagai penjaga gawang terbaik yang dimiliki Everton. Membela Everton dalam 578 kali laga menempatkan namanya sebagai legenda hidup Goodison Park. Southall menjadi benteng terakhir Everton selama 17 tahun. Namun karir Southall memudar seiring dengan berat badannya yang membesar.


5. Ferenc Puskas

Legenda sepakbola Hungaria ini termasuk salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Real Madrid. Membela Los Merengues dari 1958-1966, Puskas bermain dalam 182 laga dengan mengoleksi 157 gol. Puskas meninggalkan Madrid setelah mengalami kelebihan berat badan 40 pound.


4. Jan Molby

Saat membela Liverpool dari 1984-1996, Molby selalu menjadi pilihan pertama. Bintang timnas Denmark ini telah membela The Reds dalam 218 laga dan mengoleksi 44 gol. Tak heran jika banyak yang menganggapnya sebagai salah satu legenda Liverpool.


3. Micky Quinn

Mantan striker Coventry ini dikenal sebagai inspirasi lagu para pendukung Coventry. “Dia gendut, dia bulat, dia seberat jutaan pound…Micky Quinn, Micky Quinn!,” begitu lirik lagunya. Karir terbaik penyerang yang juga biasa dipanggil “Sumo” ini terjadi saat membela Portsmouth dan Newcastle United di awal 1990an.


2. William Foulke

Ia memiliki julukan cantik “Fatty”. Kiper kebanggaan Sheffield United dari 1894-1905 ini memang terbilang unik. Selain menjadi bintang Sheffield, Foulke juga menjadi bintang Chelsea di abad 19. Bersama Sheffield, Foulketelah mempersembahkan satu gelar liga dan tampil di tiga final Piala FA.


1. Ronaldo

Pemain paling banyak disorot saat ini adalah bintang Brasil, Ronaldo. Tak ada yang meragukan jika Ronaldo menjadi salah satu pesepakbola terhebat yang dilahirkan di planet ini. Pria berusia 31 ini berhak menempati posisi satu mengingat perjalanan karirnya yang fenomenal. Dua kali mempersembahkan Piala Dunia buat Brasil dan tiga kali menjadi Pemain Terbaik Dunia menjadi bukti kehebatannya. Mantan striker Barcelona, AC Milan dan Real Madrid ini diyakini akan lebih banyak mengoleksi

Jumat, 28 Oktober 2011

10 Stadium Terbaik Di Dunia EVER...!!!

10. Nou Camp, Barcelona, Spanyol
Lapangan ini berdiri pada 1957 dengan menghabiskan dana AS$3 juta. Nou Camp adalah lapangan sepakbola terbesar di Eropa, dengan kapasitas 120.000 penonton dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 1982.

 
 
 
 
 
 
9. Estadio Azteca, Mexico City, Mexico
Stadion ini menjadi saksi sejarah Piala Dunia tahun 1970 dan 1986. Di lapangan sepakbola ini, Pele pernah menunjukkan kepiawaiannya mengocok bola dan mengecoh lawan. Pele berhasil membawa Brazil menjadi juara Piala Dunia 1970, dengan mengalahkan Italia 4-1. Tahun 1986, Diego Maradona menampilkan salah satu permainan terbaiknya. Saat itu, Argentina berhasil melibas Jerman.


 
 
8. Old Trafford, Manchester, Inggris
Ini adalah salah satu stadion yang tak pernah luput dari huru-hara. Oleh sebab itu, jangan heran bila pada hari H pertandingan, aparat polisi mengelilingi seluruh penjuru stadion ini. Maklum saja, dari 68.000 tempat duduk yang tersedia, hanya 3.000 kursi yang disediakan untuk supporter lawan. Alhasil, mereka yang tak kebagian tempat duduk, banyak yang kecewa dan melampiaskannya dengan marah-marah. Jangan heran kalau MU selalu menang bila bertanding disini.

 
7. Estadio Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
Real Madrid adalah satu dari kesebelasan sepakbola tertua di Eropa. Walau sudah terbentuk sejak 1902, tapi Real Madrid belum memiliki "kandang" sendiri sampai akhirnya lahir Stadion Chamartin 1924. Sayang, Chamartin hancur akibat perang sipil Spanyol, dan pemerintah setempat kemudian mendirikan Santiago Bernabeu di atas tanah tersebut pada 1947. Stadion ini menjadi tempat diselenggarakannya final Piala Dunia 1982.

6. Stadio Olimpico, Rome, Italia
Italy suda dua kali menjadi penyelenggara Piala Dunia. Pertama, tahun 1934, Piala Dunia diselenggarakan di Stadio Del PFN, dan yang kedua, yakni final Piala Dunia 1990 di stadion ini. Stadion ini juga menjadi saksi sejarah gagalnya kesebelasan AS Roma meraih gengsi melalui finalti melawan Liverpool pada 1984. Pada Juni 2001, jutaan miliar dolar disuntikkan untuk renovasi stadion tersebut.
 
 
 
 
 
 
5. Louis II, Monte Carlo, Monaco
Stadion yang dimaksud adalah versi baru dari Stadion Louis II, yang dulu dibangun 1937. Stadion ini adalah relokasi stadion itersebut, dan diresmikan pada 1985. Stadion yang memiliki arsitektur khas Monaco ini, memiliki kapasitas tempat duduk untuk 200.000 orang, dan merupakan salah satu stadion yang paling nyaman di Eropa.

 
 

 
 
 4. Maracana, Rio De Janeiro, Brazil
Semua orang Brazil nampaknya menyuaki sepakbola. Tak heran bila parlemen setempat membuat stadion dengan kapasitas 125.000 kursi ini. sayang, tempat itupun nampaknya masih harus diperluas. Stadion yang sengaja dibangun untuk kepentingan Piala Dunia 1950 ini, kewalahan menampung 200.000 fans dua kesebelasan yang bertanding pada Piala Dunia 1950 disana. Stadion bersejarah ini menghabiskan AS$40 juta untuk biaya renovasi.

 
 
 
 
3. San Siro, Milan, Italia
Di Itali, orang tak bisa memisahkan San Siro dari sepakbola. Rumah kesebelasan Inter Milan dan AC Milan ini, adalah satu dari sedikit tempat di Itali untuk olahraga. Stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi dengan penataan cahaya yang luar biasa cantiknya. Disana terdapat VIP lounge dan bar khusus penggemar fanatik setempat.


 
 
 
 
2. Azadi, Teheran, Iran
Dari namanya, Anda mungkin mengira Iran bukan tempat yang ideal untuk berbulan madu, padahal negara ini memiliki banyak tempat yang indah, termasuk stadion yang mampu menampung 100.000 penonton. Stadion ini pernah digunakan untuk Asian Games 1974.

 
 
 
 
 
 
 
1. International Stadium Yokohama, Yokohama, Jepang
Tahun 2002 menjadi sejarah karena Piala Dunia, untuk pertama kali dilangsungkan di Asia, dan diselenggarakan oleh dua negara Asia sekaligus. Stadion yang dibangun dengan biaya 60 milar Yen ini mampu menampung 70.000 penonton. Keistimewaan stadion ini adalah diselimuti oleh rumput jepang yang hijau alami, yang dipelihara secara khusus. Stadion ini memiliki jaringan pipa air panas yang ditanam di bawahnya, atap yang bisa dibuka dan ditutup, dua layar raksasa, 824 lampu dan dilengkapi alat untuk mengurangi bayangan





Rabu, 26 Oktober 2011

10 Bek Terbaik EVER...!!!

10. Giacinto Facchetti (Italia)
Meski karirnya berawal sebagai pemain depan, Facchetti kemudian beralih menjadi salah satu bek paling efektif dalam sejarah sepakbola Italia. Rentetan gelar yang dikoleksinya antara lain adalah Scudetto pada 1963, 1965, 1966, dan 1971; Coppa Italia 1978; Piala European Champions Club (sekarang Liga Champions) 1964 dan 1965; Piala Intercontinental 1964 dan 1965, serta pemenang Euro 1968. Hebatnya lagi, semua gelar klubnya diraih bersama satu klub, yaitu Inter Milan.
Tak heran jika Pele memasukkannya dalam daftar FIFA 100.






9. Daniel Passarella (Argentina)
Inilah pemain serba bisa dari Argentina. Jago bertahan maupun menyerang, dan membantu terciptanya peluang bagi rekan setimnya, sekaligus menyapu bersih usaha lawan-lawannya. Ia juga dikenal efektif dalam eksekusi penalti dan tendangan bebas. Dengan 134 gol dalam 451 pertandingan, ia pernah mencetak rekor sebagai bek paling haus gol sepanjang masa. Meski demikian, rekor yang sama di Serie A Italia masih menjadi miliknya hingga saat ini. Ia sering dibandingkan dengan Beckenbauer.
Prestasinya yang paling menonjol adalah dua kali juara dunia bersama Argentina, yaitu pada 1978 dan 1986. Ia juga memenangkan Liga Utama Argentina selama empat kali bersama River Plate.

8. Lothar Matthaus (Jerman)
Matthaus baru bermain sebagai pemain belakang saat usianya sudah merambah 30-an. Sebelumnya ia lebih banyak berada di lini tengah. Toh dimanapun ia bermain, Maradona menyebutnya sebagai rival terberat. Dan kenapa tidak? Tak kurang dari tujuh gelar Bundesliga pernah menjadi miliknya, ditambah dengan tiga Piala Jerman, sebuah mahkota Serie A, dua Piala UEFA, satu Kejuaraan Eropa, serta Piala Dunia. Komunitas sepakbola Jerman menobatkannya menjadi pemain terbaik pada 1990 dan 1999, dan FIFA pun tak segan memberikan gelar pemain terbaik dunia 1991 padanya.
Sayang karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang itu. Ia dipecat dari timnas Hongaria dan Red Bull Salzburg.


7. Fabio Cannavaro (Italia)
Kapten Italia ini merupakan bek pertama yang dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Dunia oleh FIFA setelah Italia menjuarai Piala Dunia pada 2006. Pada tahun yang sama, ia juga memenangi gelar Pemain Terbaik Eropa, dan dua kali terpilih dalam pasukan FIFPro World XI, yaitu pada 2005/06 dan 2006/07.
Sayang, walau pernah meraih gelar juara La Liga dua kali dengan Real Madrid, ia belum pernah menang di Serie A.




6. Roberto Carlos (Brasil)
Roberto Carlos tampil di tiga Piala Dunia bersama Brasil. Selain membawa timnya ke final 1998, ia juga menjadi pemain kunci pada saat Brasil menang empat tahun kemudian. Kontribusinya sebagai pengeksekusi tendangan bebas juga tidak bisa diremehkan, termasuk pada 3 Juni 1997, ketika ia mencetak gol dari jarak 35 m saat melawan Prancis.
Di Real Madrid, ia meraih empat gelar juara La Liga, tiga Liga Champions dan dua Piala Intercontinental. Ia juga merupakan salah satu dari enam pemain yang tampil lebih dari seratus kali di Liga Champions. Pele memasukkannya dalam daftar 125 pemain sepakbola terhebat sepanjang masa pada Maret 2004. Ia juga mendapat pengakuan sebagai legenda sepakbola internasional, dengan diberikannya Penghargaan Kaki Emas 2008.
5. Lilian Thuram (Prancis)
Bek Prancis paling sukses, dengan koleksi berbagai trofi dari empat klub di tiga negara, dan dua gelar internasional bersama timnas Prancis. Kemampuannya dalam membaca permainan dan menempatkan diri di lapangan membuatnya berbeda dari pemain bertahan kebanyakan.
Ia telah tampil dalam 142 pertandingan untuk Prancis, yang menjadikannya pemain yang paling sering diturunkan. Meski kurang mendapat pujian jika dibandingkan dengan bintang Prancis lainnya, seperti Zinedine Zidane dan Theirry Henry, perannya di timnas tidak kalah pentingnya. Ia membantu Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.
4. Franco Baresi (Italia)
Baresi menggawangi lini bertahan AC Milan dalam masa yang oleh banyak pengamat dinyatakan memiliki empat bek terbaik sepanjang sejarah, yaitu ia sendiri, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti. Ia juga menghabiskan seluruh karirnya di AC Milan dengan 532 pertandingan.
Ia mengoleksi enam Scudetto, tiga Piala Eropa dan Piala Dunia 1982, walau hanya sebagai cadangan. Paolo Maldini banyak berguru padanya, dan bahkan perkembangan karirnya kemudian mirip dengan Baresi. Ketika kemudian ia gantung sepatu, Milan memutuskan untuk menyimpan nomor punggung 6 yang selalu dikenakannya, sebuah penghargaan yang jarang dilakukan di Italia.



3. Bobby Moore (Inggris)
Pemain bertahan yang tenang, Moore banyak dipuji karena kemampuannya dalam membaca arah pertandingan dan mengantisipasi pergerakan lawan. Ia bukan bek yang hanya mengandalkan tekel keras. Pele menyebutnya sebagai pemain bertahan paling jujur yang pernah dilawannya.
Pada 29 Mei 1963, ia menerima ban kapten timnas Inggris ketika baru berusia 22 tahun, dan menjadi kapten tim senior Inggris termuda sepanjang masa. Prestasi terbesarnya adalah membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966.


2. Paolo Maldini (Italia)
Ia tidak hanya hebat karena memiliki kesetiaan yang besar kepada klubnya, AC Milan. Lebih dari itu, ia adalah bek paling berprestasi. Bersama Milan, ia meraih tujuh Scudetto dan lima titel Liga Champions. Sebagai pemain yang paling banyak tampil untuk timnas Italia, Ia juga menjadi langganan tetap gelar pemain terbaik sepanjang karirnya. Tidak kurang dari Lilian Thuram pernah mengakui ingin sepertinya.
Satu-satunya kekurangannya adalah ia tidak pernah merasakan juara Piala Dunia.




1. Franz Beckenbauer (Jerman)
Italia boleh saja menyumbangkan banyak nama dalam daftar ini. Tapi, tidak ada yang lebih patut berada di posisi puncak daripada “Sang Kaisar”. Buktinya, banyak pemain yang merasa bangga jika dibandingkan dengannya. Selain seabrek trofi yang dikoleksinya, kejeniusannyalah yang membuat ia menjadi sosok yang susah dilupakan. Sepak terjangnya di lapangan sangat elegan.
Lebih dari itu, ia adalah pemikir ulung yang membawa revolusi di dunia sepakbola dengan menciptakan peran libero menyerang. Sebelumnya, tak seorangpun pernah berpikir bahwa seorang sweeper juga perlu untuk maju untuk membantu penyerangan, apalagi mencetak gol. Beckenbauer menciptakan taktik ini, dan menjadikannya sebagai bagian dari sepakbola modern.